--> Skip to main content

Cara Membersihkan Telinga Yang Benar






Cara Membersihkan Telinga Yang Benar - Untuk membersihkan telinga tidak boleh asal-asalan. Pasalnya, telinga merupakan salah satu organ yang sangat penting dan sensitif. Itu sebabnya, Kita harus berhati-hati waktu membersihkan telinga. Terus, bagaimana cara membersihkan telinga yang baik dan benar?

Telinga bukan hanya sebagai alat mendengar, tapi juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh. Telinga membantu menjaga keseimbangan agar kita bisa berjalan, melompat, dan berlari tanpa terjatuh.

Bila Anda merasakan gangguan pada telinga, segera periksa kesehatan Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Banyak orang yang menganggap kalau cairan yang berwarna kuning atau "earwax" yang berada di dalam telinga merupakan kotoran telinga. Tetapi bukan itu, setiap orang akan menghasilkan earwax, teksturnya agak lengket dan berwarna kuning.

Earwax tersebut mempunyai funsi sebagai pencegah infeksi, melembapkan saluran telinga, hingga melindungi gendang telinga.

Setiap orang berbeda  jumlah dan jenis earwax yang dikeluarkan oleh telinga, tergantung dari faktor keturunan atau genetik dan mungkin didasari kondisi kesehatan.

Teksturnya yang lengket membuat benda-benda dari luar seperi asap, serangga, kotoran, yang masuk ke dalam telinga terperangkap sehingga tidak mengganggu kerja telinga. 

Telinga akan otomatis membersihkan kotoran saat kita berbicara, mengunyah, dan menggerakkan rahang. Earwax akan bergerak ke arah luar saluran telinga kita dan biasanya akan mengering lalu akan keluar dengan sendirinya dari lubang telinga kita.

Ada beberapa cara membersihkan telinga yang salah namun masih sering dilakukan banyak orang. Misalnya, menggunakan cotton bud, pengorek telinga, bahkan penjepit rambut (bobby pins). Padahal, cara membersihkan telinga satu ini dinilai berbahaya.

Sebenarnya kotoran telinga memiliki cara kerja sendiri untuk keluar dari telinga tanpa harus kitakorek-korek menggunakan cooton bud, jari, bahkan penyempit rambut. Kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya di daun telinga bersama debu berkat dorongan mekanisme otot pipi saat Anda mengunyah makanan.

Jadi, Anda tidak perlu mengambil risiko dengan mengorek-ngorek telinga sampai ke bagian tengah maupun bagian terdalam telinga. Anda cukup membersihkan bagian daun telinga ataupun telinga bagian luar saja.

Apabila Anda terus mengorek kotoran telinga, maka kotoran tersebut justru akan semakin terdorong masuk ke bagian dalam telinga. Akibatnya, kotoran tidak bisa keluar dan malah mengendap di dalam telinga.

Kotoran yang mengendap ini akan mengeras dan membantu sehingga akan menyumbat sirkulasi di dalam telinga. Hal inilah yang kerap menjadi salah satu penyebab berkurangnya kualitas pendengaran seseorang.

Tak hanya itu saja, kotoran telinga alias earwax yang terjebak di dalam telinga juga bisa menyebabkan infeksi. Pasalnya, bisa saja earwax membawa bakteri yang berasal dari luar telinga. Jika telinga kita mengalami infeksi, maka akan menimbulkan rasa sakit yang pada akhirnya juga memengaruhi pendengaran kita.

Mengorek telinga juga bisa merusak saluran telinga, bahkan dan dalam kasus yang lebih parah dapat merobek gendang telinga dan akhirnya kemampuan pendengaran menghilang.

Gendang telinga sangat rapuh, sehingga organ penting dalam telinga ini akan dengan mudah pecah bahkan saat menerima tekanan yang lembut sekalipun dari dorongan cotton bud. Rasa sakitnya termasuk cukup parah dan telinga Anda mungkin akan mengeluarkan cairan bening dari dalam.

Selain menggunakan pengorek kuping juga ada cara yang salah membersihkan telinga yaitu  menggunakan terapi ear candle.

Terapi ear candle merupakan  cara membersihkan telinga menggunakan lilin untuk mengangkat earwax dan kotoran lain yang terdapat di dalam telinga.

Terapis akan memasukkan ujung lilin ke dalam telinga kita dan menyalakan api di ujung lainnya. Dengan menggunakan api yang menyala, cara membersihkan telinga satu ini dipercaya dapat “menyedot” kotoran – kotoran yang terdapat di telinga Anda.

Meskipun perawatan ini diklaim memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, sayangnya, sampai saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa terapi ini efektif membersihkan kotoran telinga.

Bahkan, tidak sedikit kasus kerusakan telinga yang disebabkan oleh ear candle. Misalnya, lelehan lilin yang malah masuk ke saluran telinga bahkan menempel di gendang telinga atau bagian telinga yang mengalami luka bakar.

Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa terapi ear candling mampu menarik keluar kotoran yang berada di dalam telinga. Hal ini didasari dari pengukuran yang dilakukan pada saluran telinga sebelum dan sesudah melakukan terapi ear candle.


Hasil pengukuran menunjukkan jika kotoran yang berada di dalam telinga tidak mengalami pengurangan. Para peneliti justru menemukan jika terdapat serpihan abu yang mengendap akibat dari pembakaran lilin.

Tidak hanya itu, beberapa peneliti bahkan menganggap jika terapi ear candle ini hanya sebuah mitos belaka. Kotoran yang ditunjukkan terapis setelah melakukan terapi sebenarnya adalah sisa pembakaran lilin, bukan kotoran pada telinga Anda.

Jika dibiarkan, sisa pembakaran tersebut akan bercampur dengan kotoran telinga yang menumpuk dan menjadi kering. Lama kelamaan, hal ini akan membuat pendengaran Anda terganggu.

Karena sampai saat ini belum ada bukti ilmiah, maka bisa dikatakan jika cara membersihkan telinga menggunakan terapi ear candle tidak direkomendasikan.


Pada dasarnya telinga Anda memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri, sehingga kita tak perlu membersihkan sendiri bagian dalamnya. Tetapi jika karena satu dan lain hal terjadi penumpukan earwax yang mengganggu, kita bisa mencoba melakukan beberapa cara membersihkan telinga, yaitu :



1. Menggunakan Tetes Telinga.
Obat tetes telinga memudahkan earwax untuk keluar dengan sendirinya. Meski begitu, cara penggunaanya bukan hanya sekadar diteteskan. Supaya obat bekerja lebik maksimal untuk mempercepat kesembuhan, penting untuk memastikan cairan obat benar-benar masuk hingga ke dalam saluran telinga.

Jenis tetes telinga di antaranya hidrogen peroksida atau sodium bikarbonat. Biasanya obat ini  dijual bebas di apotek atau toko obat. Sebelum menggunakannya pastikan dulu membaca petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label kemasan. Jika kita memiliki kulit sensitif dan memiliki riwayat kelainan pada telinga, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Berikut ini panduan atau cara membersihkan telinga menggunakan obat tetes telinga:

  1. Cuci tangan dengan air dan sabun atau pakai hand sanitizer jika air dan sabun tidak tersedia
  2. Hangatkan terlebih dahulu kemasan obat tetes telinga dengan menggenggamnya selama 1 hingga 2 menit, karena air yang dingin dapat memicu rasa pusing berputar pada kepala apabila diteteskan ke dalam telinga.
  3. Buka tutup botol obat dan letakkan botol obat di tempat yang bersih dan kering, hindari menyentuh corong ujung mulut botol atau membiarkannya menyentuh benda apapun
  4. Bila botol obat menggunakan pipet, pastikan bahwa pipet bersih dan tidak retak atau pecah
  5. Miringkan kepala hingga telinga menghadap ke atas dan tarik daun telinga ke atas dan ke belakang. Cara yang sama juga dilakukan pada anak-anak.
  6. Ambil botol obat dan mulai teteskan obat dengan memijat botol atau pipet dengan perlahan, teteskan sesuai dosis obat yang diberikan oleh dokter
  7. Setelah diteteskan, tarik pelan daun telinga ke atas dan ke bawah untuk membantu agar cairan obat mengalir hingga ke dalam saluran telinga
  8. Tetap miringkan kepala Anda atau tetap berada dalam posisi tidur selama 2 hingga 5 menit sambil menekan bagian depan telinga Anda yang menonjol untuk mendorong obat ke dalam
  9. Kemudian, bersihkan telinga bagian luar dengan waslap basah untuk membantu membersihkan sisa kotoran yang mungkin ikut keluar
  10. Setelah itu, cuci lagi tangan Anda

Ketika Anda pertama kali meneteskan obat tetes telinga, tidak jarang saluran telinga akan terasa nyeri dan panas. Namun apabila setelah pemberian obat,  telinga kita terasa gatal, bengkak dan nyeri, segera konsultasikan ke dokter.






2. Menggunakan minyak zaitun atau baby oil.
Penumpukan earwax bisa terjadi karena bagian dalam telinga yang terlalu kering. Jika masalah ini dialami, kita dapat melembapkan bagian dalam telinga dengan menggunakan minyak zaitun atau baby oil. Cukup dengan meneteskan beberapa tetes minyak ke telinga yang bermasalah dan tunggu kira-kira lima menit.

Membersihkan telinga menggunakan minyak zaitun jarang menyebabkan alergi atau iritasi, akan tetapi membutuhkan waktu lama untuk earwax yang mengeras menjadi lunak lalu keluar dengan sendirinya. Kita mungkin harus mengulangi perawatan ini beberapa kali secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.





3. Lakukan pemeriksaan telinga rutin ke dokter THT.
Selain cara tadi, ada satu lagi cara terbaik untuk membersihkan telinga. Cara membersihkan telinga terbaik sebetulnya dengan mengunjungi dokter THT untuk mendapatkan pembersihan telinga secara profesional. Atau jika kita tidak sengaja melukai telinga dengan cotton bud dan merasa sakit pada bagian dalam telinga,  segeralah memeriksakannya ke dokter THT.

Periksakan telinga kita ke dokter THT secara rutin setidaknya sebulan sekali atau sesuai dengan anjuran dokter. Pemeriksaan ke dokter penting untuk dilakukan, terlebih lagi saat usia mulai menua.

Soalnya, gangguan pendengaran berkembang secara bertahap, sehingga kita perlu memastikan kondisi telinga dalam keadaan sehat setiap waktu. Kita perlu untuk melakukan tes awal pendengaran sehingga kita dapat mengukur dan mengambil tindakan setiap ada gangguan pendengaran yang kita rasakan.



***********

tag : cara membersihkan kotoran telinga yang keras, cara membersihkan telinga yang tersumbat kotoran, cara membersihkan telinga secara alami, cara membersihkan telinga dengan minyak zaitun, cara membersihkan telinga dengan baby oil, cara membersihkan telinga dengan air garam, cara membersihkan telinga dengan bawang putih, cara membersihkan telinga yang gatal.